BUDI UTOMO

Budi Utomo adalah organisasi pergerakan pemuda yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Budi Utomo secara resmi terbentuk pada 20 mei 1908 dan menjadi organisasi nasional pertama di Indonesia.

Tercetusnya Budi Utomo ini yaitu untuk menggapai cita-cita dalam mencapai Indonesia merdeka, merekrut golongan priyayi Jawa, menolak kebudayaan Barat, dan Dana Pelajar.

Latar Belakang

Berdirinya Budi Utomo tidak terlepas dari adanya Politik Etis yang berlaku di masa pemerintahan kolonial Belanda.

Politik Etis adalah kebijakan politik balas budi yang mencakup tiga bidang, yaitu irigasi, edukasi, dan emigrasi.

Waktu itu, kelompok etis mendesak pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menerapkan kebijakan yang berpihak kepada kaum pribumi.

Lahirnya Budi Utomo 

Sejarah kelahiran Budi Utomo diawali pada 1906 dengan mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar di kalangan priyayi di Pulau Jawa yang dirintis oleh Dokter Wahidin Sudirohusodo.

Wahidin merupakan lulusan sekolah dokter Jawa di STOVIA.

Pada 1901, Wahidin menjadi direktur sebuah majalah bernama Retnodhoemilah (Ratna yang berkilauan).

Terjun di Politik

Organisasi Budi Utomo mulai terjun dalam bidang politik sejak meletus Perang Dunia 1 pada tahun 1914.

Saat itu, Jerman mengumumkan perang kepada Rusia, disusul kemudian oleh Perancis pada 3 Agustus 1914 mengumumkan perang pada Jerman.

Pada 4 Agustus 1914, Inggris mengumumkan perang kepada Jerman, sehingga peperangan pun meletus.

Bersamaan dengan peristiwa ini, Budi Utomo melakukan gerakan-gerakan di bidang politik, yaitu:

Melancarkan isu politik bahwa mempertahankan diri sendiri lebih penting dari serangan bangsa lain.
Mendukung adanya gagasan wajib militer bagi bangsa pribumi.
Mengirim Komite Indie Weerbaar ke Belanda untuk memperkuat pertahanan Hindia (Indonesia).
Anggota Budi Utomo diizinkan ikut dalam Volksraad (Dewan Rakyat)
Membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan anggota Volksraad.

Bubarnya Budi Utomo

Semasa organisasi Budi Utomo berdiri, terdapat organisasi lain yang juga terbentuk, yaitu Sarekat Islam (1911), Muhammadiyah (1912), Indische Partij (1913), Jong Minahasa (1919), dan Nahdlatul Ulama (1926).

Selama Budi Utomo berjalan, rupanya organisasi ini tidak mendapat dukungan yang cukup dari massa.

Secara politik kedudukan BU juga dianggap kurang begitu penting.

Karena Budi Utomo mengalami kemunduran, maka perjuangan nasionalisme ini diambil alih oleh Sarekat Islam dan Indische Partij.

Budi Utomo dibubarkan dengan meleburkan diri dalam PBI (Perhimpunan Bangsa Indonesia) yang didirikan oleh Sutomo.

Dari peleburan dua organisasi ini, lahirlah Parindra (Partai Indonesia Raya). Budi Utomo resmi dibubarkan pada 1935.


18-january-2022
Ahmad tata dinata sakti








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal

Pendidikan Anti korupsi

SEMANGAT DAN KOMITMEN KOLEKTIF KEBANGSAAN UNTUK MEMPERKUAT NKRI